Jakarta – Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (KPEU-MUI) Undang Ulama, Umaro, dan Aghniya pada Kongres Ekonomi Umat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.
Acara yang dihadiri oleh para Pengurus MUI Pusat, Provinsi, dan Perwakilan Pondok Pesantren ini dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo yang dilanjutkan dengan pembacaan doa dan sambutan dari Ketua Umum MUI, KH Ma`ruf Amin.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia masih menjadi yang terbaik dibandingkan dengan perekonomian negara lain di dunia.
“Ekonomi dunia berada pada posisi yang tidak baik, perlambatan hampir terjadi di semua sisi, tapi negara kita alhamdulillah tadi juga sudah disampaikan oleh Pak Lukman Hakim, 2016 PE kita ada di angka 5,02% ini patut kita syukuri, dan dibandingkan dengan negara lain kita peringkat 3 setelah India dan China,” kata Jokowi di Grand Sahid Jakarta, Sabtu (22/4/2017).
Meskipun demikian, kesenjangan ekonomi di Indonesia masih tetap ada walaupun sudah mengalami penurunan. Kesenjangan ekonomi ini menjadi pokok bahasan utama selain kebijakan berpihak, kemitraan usaha besar dengan UMKM yang berprinsip keadilan, optimalisasi zakat dan infaq, pelatihan vokasional dan terakhir modal ventura.
Arifin Panigoro, pemateri pemodalan UMKM, mengatakan siap mensupport UMKM yang butuh pemodalan dan couching melalui perusahaan nya Bahana Artha Ventura. “Modal ventura adalah cara yang menurut saya pas untuk membangun UMKM karena memiliki prinsip yang tanpa bunga sehingga bebas riba, dengan istilah arabnya kata Kyai Maruf kemarin Mudharobah” kata Arifin.
Selain itu permalasahan di UMKM kenapa sulit berkembang dan bahkan mati ditengah jalan adalah karena SDM yang tidak tepat. “Saya pernah mengangkat direktur dari insinyur untuk menangani perusahaan, baru setelah 10 tahun rugi saya sadar dan menggantinya dengan orang accounting yang 2 tahun kemudian kembali normal” tambah Arifin.
Masalah kemitraan usaha besar dengan UMKM yang di isi Chairul Tanjung menjadi materi penutup pleno hari pertama, Sabtu (22/04/2017).
Chairul menyatkan siap untuk bekerjasama dengan UMKM yang berbasis Islam agar bisa maju dan berkembang. “Carefour dan Transmar siap membantu siapapun pesantren, ormas, dan koperasi yang berbasis islam untuk membuka mini market atau warung modern” kata orang yang akrab dipanggil CT.
“Barangnya dibantu, sistemnya juga dibantu” tambah Chairul Tanjung usai acara penandatanganan kerja sama antara MUI dengan Trans Retail Indonesia.
Tujuan dar kerjasama ini adalah meningkatkan ekonomi umat muslim agar dapat bersaing dengan masyarakat lainnya yang juga harus dijalankan dengan sungguh-sungguh, “Ini harus dilakukan secara professional, dibangun dengan kerja keras, dan disiplin luar biasa, jadi kita harus mulai sekarang, karena momentnya sangat tepat.” Tanda Chairul.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan yang dilakukan oleh Ketua Komisi Pemberdayaan Umat MUI, Azrul Tanjung dan Presiden Diretur Trans Retail Indonesia, Syafie Syamsuddin yang juga disaksikan oleh Kyai Ma`ruf dan Chairul Tanjung. (IM)