السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ مَنْ بَعَثَهُ اللهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ هَادِيًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًاوَ بَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى الأَمَانَةَ وَنَصَحَ الأُمَّةَ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ صَلاَةً أَنَالُ بِسِرِّهَا حِفْظَ القُرْآنِ وَالعَمَلَ بِهِ وَارْزُقْنِي مِنْهُ عِلْمًا مُنِيْرًا وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
وقد قال الله تعالى في كتابه الكريم
أعوذ بالله … بسم الله : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أما بعد, أوصيكم وإييا نفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون.
Jamaah Shalat Jum`at Masjid Jami` Madinatul Mujtahidin yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Dihari yang mulia ini, ditempat yang paling dicintai Allah SWT ini, marilah kita memanjatkan puji dan syukur kita ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya, nikmat iman, islam, dan sehat dalam ketaatan kepada Allah SWT.
Shalawat dan salam senantiasa kita ucapkan keharibaan Nabi Muhammad SAW, Keluarganya, Sahabatnya, dan pengikutnya hingga hari kiamat.
Pertama-tama Khatib ingin berwasiat khusunya kepada diri sendiri dan jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, karena tiada cara menuju jalan keselamatan di dunia dan akhirat kecuali dengan berIman dan berTaqwa kepada Allah.
Salah satu cara bertaqwa kepada Allah SWT, Sebagaimana perintah Allah dengan redaksi يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ yang ada pada 17 ayat dalam 10 surat di dalam Al-Qur`an. Yang salah satunya adalah
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا – يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Yang artinya :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
Di dalam Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Qur’an atau yang lebih dikenal dengan Tafsir At-Thobari karya menerangkan makna قَوْلًا سَدِيدًا adalah
قولوا في رسول الله والمؤمنين قَوْلًا قَاصِدًا غَيْرَ جَائِزٍ، حقًّا غير باطلٍ
Berkatalah kepada Rasulullah dan orang-orang Mu`min perkataan yang lurus tidak menyimpang, yang benar bukan yanng bathil
Imam Abu Ja’far Muhammad bin Jarir ath-Thabari juga menukil dalam tafsirnya perkataan Imam Mujahid tentang arti Qaulan Sadiidaa, yaitu سدادًا perkataan yang tepat, Imam Al-Kalbi صدقا perkataan yang jujur, Imam Qatadah عدلا perkataan yang adil. في منطقه وفي عمله كله،, Dalam perkataannya dan dalam perbuatannya.
Ma`asyiral muslimn rahimakumullah,
Di zaman modern sekarang, perkataan tidak hanya keluar dari mulut, tapi dari jari-jari yang memposting, melike, menshare, mengendorse, meretweet, memforward media-media baik berupa tulisan, gambar, audio, video, dan sebagainya tanpa lebih dahulu mencari tau, klarifikasi, tabayyun, dan upaya penyelidikan lebih jauh dari berita dan kabar yang diterima. Tidak langsung menshare, memforward, meretweet setiap yang diterima.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
”Cukuplah seseorang dikatakan berdusta, jika ia menceritakan, setiap yang dia dengar.” (HR. Muslim).
An Yuhdisa, pada zaman sekarang ini dapat di artikan menshare, memforward, meretweet.
Dalam hiruk pikuk dunia sosial media yang begitu ramainya, perebutan pengaruh dan kepentingan-kepentingan ini, kadang membuat kita lalai dan membuang waktu dengan kegiatan yang unfaedah, atau tidak berfaidah. Sehingga kita perlu memangenya dengan baik.
Ma`asyiral muslimin rahimakummalh,
Kita banyak sekali memilki waktu luang yang kita habis kan untuk berselancar di jejaring sosial, news-news portal, index harga saham yang fluktuatif, alahngkah baiknya jika kita manfaatkan waktu tersebut juga untuk berdzikir kepada Allah, bersyukur kepada Allah, dan mempersiapkan diri menghadap Allah, kadang kita lupa dan terlena dengan waktu luang atau transisi tersebut.
Bukan dilarang untuk mencari tau update informasi sekarang, dan mengetahui pasaran harga saham, berbagi kebahagian lewat status posting dan story instagram. Hiburan streaming video, dsb Tapi marilah kita manfaatkan untuk hal-hal yang baik dunia akhirat.
Seperti contoh saat kita dalam Transjakarta, Commuter Line, Mobil dan Spedea motor pribadi, setiap pergi dan pulang beraktivitas dari kantor bagi yang kerja, dari pasar bagi yang berdagang yang rata-rata memakan waktu 30 menit s.d 1 jam, kadang semua waktu tersebut habis dengan sia-sia dgn searching, browsing, streaming, dan gaming, mari kita manfaatkan wakt diperjalanan kita dengan membaginya menjadi tiga waktu.
Dalam 30 menit tersebut, marilah kita bagi 1/3 seminimal mungkin jika kita ambil 10 menit yang sama dengan 600 detik, kita ucapkan hamdalah alhamdulillah dengan ucapan yang khusyu sekitar 5 detik maka kita akan dapat membaca 120 hamdalah dalam 10 menit itu, atau dengan subhaanallah atau allahu akbar, yang sama sekitar 5 detik tersebut.
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
“Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung). (HR. Bukhari no. 6682 dan Muslim no. 2694)
subhaanallah, kita akan memanen sangat banyak pahala sebagai berkal perjumpaan kita dengan Allah SWT
jika kita ganti dengan surah al-ikhlas yang dibaca sekitar 20 detik dalam kedaaan tenang selama 10 menit kita sudah membaca sebanyak 30 kali,
padahal jika 3x saja itu sama dnegan khatam satu Al-Qur`an, berarti jika 30 kali sama dengan khatam 10 x.
Jika kita luangkan waktu sekitar 20 menit dalam perjalanan atau aktivitas sehari-hari sebelum browsing, searching, posting, dan gaming kita sudah dapat membaca surah al-ikhlas 100 kali dalam sehari.
qulhu tersebut bisa juga kita cicil untuk ataqah kubro, jika sebagian ulama mengatakan ataqah kubro dengan 100.000 qulhu. Maka butuh 1000 hari saja untuk membebaskan dirikita dari Api Neraka.
Ma`syiral muslimn rahimakumullah..
Marilah kita jaga lidah kita dan jari jemari kita dari berkata, memposting, menshare, memforward, dan meretweet hal-hal yang tidak bermanfaat, kita manfaatkan waktu-wkatu kosong, saat menunggu dan menaiki busway, saat berkendaaran kita ingat Allah kita berdzikir, bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya. Karena apa yg kita ucapkan dan tuliskan akan dicatat oleh dua malaikat dan yang kita tuliskan akan meninggalkan jejak digital di dunia ini.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ ﴿١٦﴾ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ ﴿١٧﴾ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ ﴿١٨﴾
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,
(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.
Dan kita jaga persatuan dan kesatuan yang telah dibangun oleh para founding father Negeri Indonesia ini. Mintalah selalu kepada Allah SWT agar melindungi negeri ini dari orang-orang dzholim. Aamiin-aamiin Allhummaa aamiin..
وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ﴿٣
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لَيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah kedua